Senin, 13 Oktober 2014

Kembalikan Indonesia pada Indonesia


Para penerus Bangsa

Indonesia sebagai Negara keplulauan, memiliki beragam kebudayaan, keunikan pariwisata, dan kekayaan sumber daya alam yang sangat potensial untuk pengembangan Indonesia sendiri. Semua kekayaan yang dimiliki Indonesia bisa saja menjadikan Indonesia menjadi Negara maju, tidak lagi sebagai Negara berkembang yang dimanfaatkan oleh Negara lain. Kekuatan sumber daya alam Indonesia sayangnya tidak didukung dengan sumber daya manusia yang baik, yang pada akhirnya terjadi ketimpangan antara Sumber daya alam dan sumber daya manusia. Ketimpangan tersebut membuat Indonesia dimanfaatkan oleh Negara Negara lain dalam hal pengolahan sumber daya alam dan juga klaim atas budaya sendiri. Hal ini membuat semua rakyat Indonesia kesal kepada Negeri sendiri.
Apa yang kita pikirkan ketika mendengar kata “dijajah” ? ya, pastinya kita berfikir puluhan hingga ratusan tahun yang lalu bangsa indonesia dijajah oleh negara negara lain. Hidup sengsara, susah berkembang, itu semua yang dirasakan rakyat Indonesia pada zaman dahulu. Lalu setelah merdeka apakah kita masih dijajah ? jawabannya adalah YA. Kenapa bisa seperti itu ?
Sadar atau tidak sebenarnya kita masih terjajah oleh Negara Negara lain. Sebagai contoh, banyak diantara kita pasti lebih memilih produk luar dibandingkan dari dalam negeri. Dari mulai handphone yang kia pakai, kendaraan, televise, laptop, dll. Hal ini merupakan contoh mengapa mereka masih menjajah kita. Jajahan yang dimaksud disini bukanlah jajahan berupa fisik seperti dahulu Negara lain ingin menguasai wilayah kita. Tetapi di zaman sekarang ini mereka menjajah kita melalui mindset, prilaku, dll. Itu semua mereka lakukan karena sudah tidak zamannya lagi menjajah secara fisik. Tanpa sadar kita dijajah dengan cara halus seperti, memakai produk mereka, membiarkan alam kita dieksploitasi secara besar besaran, klaim budaya oleh Negara lain. Itu semua merupakan jajahan yang nyata yang harus kita lawan.
Ekspoitasi besar-besaran oleh perusahaan asing atas bahan tambang dan minyak di Indonesia mengakibatkan kerugian yang sangat mendalam secara tidak langsung. Awalnya bahan mentah yang dijual ke Negara Negara lain menghasilkan keuntungan untuk Indonesia sendiri dalam hal financial. Melakukan kontrak bedurasi panjang dalam hal kerjasama eksploitasi bahan mentah sebenarnya lebih kepada arah Kerugian pada negeri kita. Awalnya menguntungkan tapi kalau kita telaah benar-benar, kita sangat mengalami kerugian. Bahan mentah yang kita jual dengan harga murah pada saat itu akan habis secara perlahan. Bahan mentah yg ada di bumi ini akan habis dan bisa berproduksi lagi setelah proses yang lama. Oleh karena itu mengapa kita sangat rugi, karena kita menjual bahan yang langka dengan harga murah. Seperti cerita tentang peusahaan yang ada di papua yang bergerak di bidang tambang, mereka mengambil untung besar atas eksploitasi bahan tambang seperti emas. Awalnya daerah itu adalah perbukitan, tapi sekarang mereka keruk sampai menjadi jurang yang dalam. Walaupun mereka membayar kita untuk itu, tetapi alangkah bijaknya jika kita tidak membiarkan mereka mengeruk kekayaan alam kita. Lebih bijak jika kita menugaskan anak anak muda Indonesia untuk mengolah sumber daya alam mereka sendiri. Butuh waktu yang lama memang, tetapi secara tidak langsung kita meningkatkan kualitas sumber daya manusia, ekonomi rakyat terutama yang berada disekitar daerah tambang, dan juga bisa mendatangkan keuntungan yang besar bagi Indonesia.
Sikap prilaku orang Indonesia sekarang jika kita perhatikan lebih condong meniru perilaku orang barat. Sejatinya Indonesia yang berada dalam dunia belahan timur tidak sepatutnya menghilangkan identitas sebagai orang timur yang terkenal sopan dan ramah serta bersahabat bagi semua orang. Salah satu factor terbesar yang mempengaruhi perilaku orang Indonesia sendiri adalah majunya Negara-negara bagian barat yang membuat kita berfikir bahwa kita harus meniru mereka. Meniru yang kita lakukan adalah salah besar. Karena meniru semua tingkah laku mereka tidak berarti kita bisa maju seperti mereka. Kita dilahirkan di tanah timur, ada banyak cara supaya kita tetap maju tanpa mengikuti kebiasaan mereka. Sebagai contoh di ibukota Jakarta telah banyak kita temui orang orang individualis, contoh kecil adalah ketika kita menaiki commuter line, ketika pagi kita melihat banyak orang dengan sengaja tidak mau menyerahkan tempat duduk kepada orang yang membutuhkan. Padahal seharusnya yang duduk dialam kereta tersebut adalah kalangan wanita, lansia dan ibu hamil. Kenyataannya banyak orang dewasa bahkan anak muda menhiraukan peraturan tersebut. Jika kita orang timur kita tidak seharusnya melakukan itu. Lalu anak muda sekarang di Indonesia didoktrin untuk pacaran. Yang lebih mengenaskan lagi fenomena pacaran ini erat kaitannya dengan sex bebas. Di dunia barat mungkin kita biasa melihat orang berpacaran lalu berhubungan sex. Di bagian barat hal itu mungkin lumrah untuk dilakukan. Tetapi tidak untuk di Indonesia. Dengan mayoritas memeluk agama islam dan berdasarkan dari kita sebagai orang timur, kita dilarang melakukan hal tersebut. Tapi pada kenyataannya mulai banyak mereka yang berpacaran sekapat untuk melakukan sex tanpa berfikir panjang. Hal ini sangat miris sekali jika kita bayangkan untuk masa depan nanti generasi muda terinfeksi virus barat tersebut.
Kebudayaan Indonesia yang beragam membuat Negara lain tertarik untuk mempelajarinya. Hal ini sangat berdampak positif bagi perkembangan Indonesia. Tetapi ada satu masalah besar ketika kita mengajarkan kebudayaan kita pada Negara lain, adalah pengklaiman dari Negara lain atas kebudayaan kita. Sudah banyak kita lihat di media bahwa kebudayaan kita diklaim oleh orang luar. Ini menjadi masalah kita bersama dalam pemberantasannya. Tercatat hanya batik lah yang sudah disahkan sebagai kebudayaan asli Indonesia. Lalu bagaimana dengan sisanya? Kita mungkin hanya bisa berharap mereka tahu diri akan pengklaiman yang mereka lakukan. Negara lain yang mengaku serumpun pun mengklaim kebudayaan kita. tidak tahu siapa yang bisa disalahkan. Dalam hal ini kita sebagai generasi muda harus terus memperjuangkan kebudayaan asli Indonesia. Jangan sampai ketika mereka mengklaim kebudayaan kita, kita baru turun tangan.
              Indonesia yang kita cintai ini tidak seharusnya mengalami hal hal yang telah disebutkan tadi. Sebagai orang Indonesia hendaknya kita sadar dan mencari solusi yang terbaik untuk meniadakan permasalahan yang terjadi di negeri kita. Mungkin kita bisa lakukakan mulai dari hal kecil seperti meningkatkan rasa nasionalisme dengan menekankan kecintaan pada indonesia dalam pendidikan kewarganegaraan sejak dini. Untuk masalah eksploitasi sudah sepatutnya kita tidak menjual kepada Negara lain bahan mentah yang akan habis pada masanya. Sebaiknya kita meningkatkan sumber daya manusianya agar kita bisa mengolah sendiri bahan mentah menjadi barang jadi dan dijual ke Negara lain. Orang pintar di Indonesia tidak sedikit jumlahnya, hanya saja mereka dibayar mahal diluar negeri. Itu yang mungkin kita harus lakukan agar orang Indonesia tersebut kembali ke Indonesia untuk membangun bangsanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar