Memudarnya rasa bangga terhadap kebudayaan di Indonesia kian meningkat sejalan dengan
berkembangnya era modernisasi di Indonesia. Indonesia sendiri sebenarnya
memiliki beragam kebudayaan dari berbagai suku dan ras yang tidak dimiliki oleh
Negara lain dibelahan dunia. Sejujurnya kita haruslah beruntung bertanah air Indonesia
dengan semua keragaman budayanya. Tetapi oleh karena era globalisasi,
masyarakat disuguhi terus menerus oleh budaya luar yang berimplikasi terhadap
kebanggaan terhadap budaya Negara lain. Contoh dari beberapa kebudayaan yang
mulai ditinggalkan atau memudar di masyarakat adalah
v Budaya
gotong royong
Gotong royong |
Budaya ini sangat kental terutama
didaerah pedesaan. Budaya ini sangat bagus untuk dilakukan karena bisa
mengakrabkan satu keluarga dengan keluarga lain dilingkungan desa tersebut. Tetapi
pada zaman sekarang tidak semua desa melakukan hal ini. Hal ini mungkin
disebabkan oleh gaya hidup modern yang mulai memasuki kawasan pedesaan dan
generasi penerusnya tidak ada karena mereka berpindah ke kota. Budaya ini
jarang kita temui di wilayah barat dunia. Kita mempunyai rasa empati yang
tinggi dibandingkan Negara barat yang seharusnya kit a kembangkan bukan kita
hilangkan.
v Membacakan dongeng untuk anak-anak
Mendongengkan anak |
Pada saat kita kecil, ingatkah
kalian akan dongeng yang kalian dengarkan dari mulut orangtua kalian ? nah hal
in jarang kita temui pada ibu ibu muda sekarang. Gaya hidup yang mulai
mengikuti arah barat menghilangkan budaya ini. Mungkin orang dulu mendongenkan
anaknya sebelum tidur untuk membuat si anak cepat tertidur, tetapi kalau kita
tahu sebenarnya ini lebih dari sekedar penghantar tidur, tetapi ada hal positif
yang bisa kita ambil. Adalah meningkatkan imajinasi dan perkembangan daya
khayal anak. Hal ini sangat penting dalam pertumbuhan anak. Sekarang ini
mendongengkan anak bukan merupakan hal penting bagi sebagian ibu-ibu muda,
mereka lebih memilih member anak gadget untuk menenangkannya dan sebagai
penghantar tidur juga.
v Budaya
adat istiadat pada pernikahan
Upacara injak telur |
Di kota-kota besar saat ini banyak
pernikahan yang terlaksana tetapi jarang kita temui pernikahan yang memakai adat
istiadat seperti sekitar 10 tahun yang lalu. Gaya hidup Modern masyarakat di
kota-kota besar membuat budaya ini ditinggalkan. Alasan yang beragam mulai dari
terlalu lama prosesinya sampai enggan menggunakannya karena alasan tidak
terlalu penting menjadi alasan utama mereka. Hal harus dikaji ulang agar bisa
melestarikan budaya Indonesia yang beragam yang tidak semua Negara punya budaya
yang selengkap ini.
v Memainkan
mainan tradisional
Bermain gasing tradisional |
Anak-anak di Indonesia merubah
kebiasaannya yang bermainan mainan tradisional menjadi bermain mainan buatan Negara
lain. Mereka meninggalkan hal ini karena memang mainan tradisional mulai jarang
ditemui dan juga mainan versi luar negeri lebih menarik dari segi desain. Ini membuat
ketertarikan anak Indonesia terhadap mainan luar negeri meningkat. Kalau terus
dibiarkan habislah mainan tradisional kita. Seharusnya mainan kita yang kita
ekspor, bukan kita yang mengimpor barang mereka. Toh kualitas kita tidak kalah
kok sama mereka punya.
v Tari
tradisional
Para penari professional |
Tari-tarian tradisional sangat
banyak, mencapai puluhan bahkan ratusan mungkin. Tetapi sayangnya yang mau
menarikan tarian ini sangat sedikit. Anak-anak Indonesia malah mulai menari
tarian dari luar atau yang biasa kita sebut dance. Mulai dari dance ala korea,
amerika, eropa dan sebagainya. Ini merupakan problem besar buat kita sebagai
generasi penerus. Seharusnya Indonesia bisa memproduksi penari yang professional
karena kita mempunyai berbagai tarian yang bisa dipelajari dan di share ke Negara
lain. Saya ambil contoh, Sandrina dari ajang Indonesia mencari bakat,
seharusnya seperti itulah produk penari kita. Dengan umur belia ia bisa
menarikan bayak tarian dan mengundang decak kagum orang Indonesia maupun luar
negeri. Seharusnya Indonesia bisa lebih banyak memproduksi sandrina-sandrina
baru.
Let’s see, memang hal ini sangat miris buat kita
sebagai masyarakat indonesia, tetapi memang kita tidak bisa hindari dan kita
tidak bisa mengatur untuk menyuruh masyarakat harus memingkatkan kebudayaan local
ini. Dari bacaan diatas kita bisa menyimpulkan ada factor eksternal dan
internal yang mempengaruhi kebudayaan kita menjadi ditinggalkan oleh
masyarakatnya sendiri,
Eksternal : Budaya asing sangat berperan penting
dalam pemudaran budaya Indonesia ini. Perkembangan yang ada di Indonesia tidak
bisa kita hindari menjadi jalan masuk budaya asing ke Indonesia. Sejalan dengan
era globalisasi, kita terbawa arus untuk peduli terhadap budaya asing. Dan terkadang
kita bangga dengan budaya asing yang kita miliki dan bisa kita share ke orang-orang Indonesia lainnya. Mulai dari dance, trend gadget, dan produk terbaru mereka. Mereka
pandai membuat produk mereka terkenal dan membuat kita bangga dengan
menggunakannya dan ikut mempopulerkannya. Sebenarnya jika dasar kita kuat dalam
hal kebudayaan asli kita, tentunya kita tidak mudah terpengaruh dengan budaya
mereka.
Internal : Penanaman dasar kebudayaan pada
zaman sekarang bisa kita katakana kurang. Justru malah kita bangga mempelajari
budaya luar dan menggunakannya. Terkadang kita berkiblat ke budaya luar yang terkadang merusak jati diri budaya timur, khususnya indonesia. Hal ini yang bisa membuat kita
dan generasi penerus kita mudah dipengaruhi orang-orang luar negeri. Kebanggaan mempopulerkan budaya asing sangat sering terjadi dikota-kota besar yang sudah
terpengaruh gaya hidupnya oleh budaya asing.
Penanaman dasar yang kuat akan kebudayaan bisa menimbulkan cinta sepanjang masa terhahap apa yang ditanamkan itu sendiri. Seperti hal nya orang tua yang menanamkan sebuah kebiasaan kecil seperti jangan takut berkata jujur, kepada anaknya. Lama kelamaan anak tersebuat akan melakukan itu dan dia akan benci jika berkata bohong. Seperti itulah kalau kita mempunyai dasar yang kuat terhadap sesuatu. Kita sadar kebudayaan kita sudah kembali terjajah
oleh asing, tetapi ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk mengembalikan
rasa bangga terhadap kebudayaan Indonesia. berikut upaya membangkitkan kebudayaan indonesia ;
ü Bagi
orang tua, mulailah menanamkan kembali nilai nilai kebudayaan yang didapat
sewaktu kalian kecil. Jangan terlalu terbawa arus globalisasi. Sadarlah generasi
kita nanti penting untuk mengetahui kebudayaan mereka sebagai orang Indonesia.
ü Pendidikan
akan kebudayakan jangan dikesampingkan, khususnya masa anak-anak dan remaja. Pada
masa itu harus diarahkan dan diajarkan kebudayaan Indonesia. Karena pada masa
itulah budaya asing sering masuk dan mengubah rasa bangganya terhadap tanah
airnya.
ü Pemerintah
juga harus mendorong generasi mudanya cinta budaya Indonesia. Salah satu
contohnya bisa kita gunakan media digital untuk mengemas budaya kita bisa lebih
menarik. Membuat kebudayaan Indonesia lebih terlihat menarik tanpa
menghilangkan unsur-unsur penting kebudayaan tersebut.
ü Industry
kreatif harus berperan dalam pengadaan mainan tradisional dengan desain yang
menarik agar anak-anak tertarik untuk memainkannya.
ü Berjuta-juta orang Indonesia menghabiskan waktunya dilayar televise, hal ini bisa kita
manfaatkan untuk perkembangan budaya kita, kita bisa mempertontonkan tayangan
mengenai kebudayaan Indonesia dan harus dikemas secara komplit dan kreatif agar
masyarakat tertarik untuk menikmatinya.